Usus merupakan organ yang sangat penting bagi kehidupan kita. Di dalam usus makanan yang merupakan sumber energi dicerna dan sampah pencernaan akan di buang ke dalam usus besar yang merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Usus besar mempunyai fungsi anatara lain: tempat mengumpulkan sisa makanan yang kemudian akan dibuang melalui anus,tempat mengabsorbsi air dan beberapa mineral, dan tempat pertumbuhan bakteri, dimana bakteri dalam usus besar ini dapat membentuk beberapa jenis vitamin yaitu vitamin B dan K yang kemudian diabsorbsi oleh tubuh.
Melihat fungsinya maka kerja usus besar yang baik ini merupakan hal yang sangat penting untuk kesehatan tubuh kita. Dalam usus inilah bisa dikatakan sebagai induk berbagai penyakit. Ketidak seimbangan fungsi usus ini dapat mengakibatkan penumpukan racun (toksin) yang melalui sistem peredaran darah dan limfatik akan tersebar ke seluruh tubuh kita dan menimbulkan berbagai macam penyakit. Dr. Arbuthnot Lane, seorang pakar kesehatan colon menyatakan bahwa penyakit usus (sembelit) merupakan sebab terjadinya semua jenis penyakit yang menimpa manusia. Hal inilah yang ditandaskan oleh Rasulullah Saw dalam sabdanya “Perut itu merupakan wadah semua penyakit”. Oleh karena itu lah Islam mengajarkan pemeliharaan kesehatan usus mulai dengan cara menjaga makanan yang masuk ke dalam usus sampai kepada membuang sampah metabolisme usus dengan cara BAB yang benar.
Gangguan fungsi pada usus besar ini secara garis besar dapat disebabkan beberapa hal yaitu :
1. Stress.
Stress atau tekanan pikiran menjadi penyebab utama penyakit usus juga penyakit-penyakit yang lain. Masa transit makanan dalam perut (usus) berlangsung antara 12-14 jam. Stress yang kita alami dapat memperlambat masa transit makanan dalam usus sehingga mengakibatkan penumpukan toksin dalam usus
2. Pola Makan
Makan makanan pengacau perut seperti makanan berlendir (mucus),sperti keju,mentega,dll, makanan siap saji (fast food), makanan dengan 3 P (Pengawet,Pewarna,Perasa), dan makan yang didalamnya kurang mengandung serat disertai kurang minum mengakibatkan faces ( kotoran ) yang akan dikeluarkan menjadi keras sehingga akan tertahan lama di usus besar ( Normalnya dalam satu hari kita buang air besar satu sampai dua kali ) mengakibatkan faces ( Kotoran ) menjadi asam sehingga mengiritasi mucosa usus besar yang lama kelamaan mucosa tersebut akan berubah ( mutasi ) ke arah keganasan.dapat meningkatkan keasaman perut sehingga menyulitkan pembuangan feces.
Faktor lain yang bisa menyebabkan penyakit perut adalah terkait dengan bad habit (kebiasaan buruk dalam makan) seperti minum alkohol, merokok, banyak minum kopi, makanan dan minuman berkarbonasi (soda,dll), makan dengan diselingin minum, setelah makan langsung tidur, makan terlalu kenyang, lambung tidak tegak saat makan, dan food combining yang salah dapat menyebabkan gas dan iritasi dalam usus.
Keseimbangan Bakteri Baik dalam usus
Didalam sistem pencernaan yang baik terdapat kira-kira 60 macam varietas dari bakteri atau mikroflora yang berguna untuk membentuk beberapa zat makanan yang penting serta membantu menjaga keseimbangan PH dan bakteri yang tidak baik didalam usus. Bila keseimbangan bakteri ini terganggu maka akan terjadi gangguan pada saluran pencernaan dan penyakit autointoksikasi ( selanjutnya akan diterangkan pada bab penyakit autointoksikasi ).
3. Melemahnya Peristaltik usus
Diperkirakan usus 50 kali berkontraksi permenitnya. Kontraksi ini memungkinkan makanan bergerak pada saluran pencernaan dan membantu mengoptimalkan absorbsi makanan serta membuang sisa makanan. Kelemahan peristaltik usus dapat menyebabkan feces menumpuk di dalam usus.
4. BAB Tidak teratur
Keteraturan buang air besar sangat berguna untuk membuang racun ( Toksin ) yang dihasilkan dari pembusukan dan fermentasi.
Menurut Joseph Vargas,. Phd direktur dari Wholistic Health Center di Houston Texas keteraturan buang air besar untuk mencapai pembuangan racun ( Toksin ) dari tubuh dapat terjadi bila dalam sehari kita dapat buang air besar dua sampai tiga kali sehari secara teratur.
Kini kita paham betapa pentingnya kebersihan usus besar ( Colon ) ini buat kesehatan, yang mana bila kebersihan usus ini tidak dijaga atau diperhatikan akan menimbulkan keluhan – keluhan kesehatan serta penyakit degeneratif pada tubuh kita.
PENYAKIT AUTOINTOKSIKASI
Penyakit autointoksikasi merupakan penyakit yang disebabkan karena keracunan dari dalam tubuh sendiri.
Kita ketahui usus besar merupakan bagian dari saluran pencernaan yang berperan sebagai tempat mengumpulkan sisa makanan, mengabsorbsi beberapa zat makanan yang masih dibutuhkan didalam tubuh seperti mineral dan air serta tempat pertumbuhan bakteri.
Bila fungsi ini terganggu seperti yang telah dibahas dalam bab sebelumnya maka racun ( Toksin ) yang berasal dari sisa-sisa makanan akan terbentuk dan kemudian oleh sistem peredaran darah akan dilepas ke seluruh tubuh mengakibatkan setiap sel didalam tubuh kita keracunan sehingga kemampuan sel untuk meregenerasi hilang yang kemudian akan menimbulkan penyakit.
Sebenarnya yang menjadi penyebab terjadinya penyakit autointoksikasi ini adalah Proses pembusukan yang terjadi didalam usus besar .
Proses pembusukan ini terjadi karena ketidak seimbangan bakteri yang terdapat didalam usus besar.
Ada 2 macam penggolongan bakteri didalam saluran pencernaan :
1. Bakteri pembusuk
Bakteri pembusuk ini dimasukkan ke dalam golongan bakteri Coliform, salah satu yang termasuk didalamnya adalah Escherichia coli.
Bakteri coliform ini menghasilkan zat ethionine yang pada penelitian menyebabkan kanker. Bakteri-bakteri pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti Indole, skatole yang dapat menimbulkan penyakit bila berlebih didalam tubuh.
2. Bakteri baik
Untuk mengimbangi bakteri pembusuk ini didalam saluran pencernaan juga terdapat bakteri baik. Bakteri baik ini dimasukkan kedalam golongan Loctobakteri. Yang termasuk didalamnya adalah Lactobacillus, Bifidobacterium, Streptococcus.
Menurut Dr John Harvey Kellog komposisi ideal dari bakteri didalam saluran pencernaan adalah 85% lactobacteria ( bakteri baik ) dan 15% coliform bakteri ( Bakteri pembusuk ). Bila komposisi ini terjadi perubahan maka akan terjadi gangguan pencernaan serta penyakit autointoksikasi.
Berikut data gejala penyakit akibat Autointoksikasi yang dikemukakan oleh Dr Bernard Jensen :
* Asma, Gangguan paru-paru Lain
* Bisulan, Borokan, Eksim, Gatal-gatal pada kulit
* Gangguan Endokrin
* Gangguan Irama Jantung
* Gangguan Pencernaan ( Mis : Kembung. Mual-mual, Maag, Konstipasi, Diare ) dan gangguan Penyerapan
* Macam-macam Tumor/ kanker Hati,Usus Besar, Pancreas
* Macam-macam Sakit Kepala
* Cepat Tersinggung, Pemarah, Letih Lesu, Gairah Menurun, Depresi
* Gangguan kandung Kemih, Gangguan ginjal, Batu ginjal
* Keriputan, Flek-flek pada kulit, Jerawatan
* Dan lain-lain
TERAPI
Bebarapa terapi yang biasa digunakan untuk mengatasi penyakit usus adalah :
1. Terapi dengan menggunakan obat pencahar (Laksansia)
Tetapi sebetulnya penggunaan obat pencahar yang kerap kali dapat berbahaya karena dapat mengakibatkan :
Pertama-tama absorbsi yang layak dari bahan-bahan gizi dalam usus kecil terganggu.
Sintesis vitamin-vitamin oleh bakteri didalam usus besar ( vitamin K & B ) juga dicegah.
Disamping kerugian-kerugian gizi ini, juga mineral-mineral ( Kalium & Natrium ) yang penting bagi tubuh tidak diabsorbsi kembali dalam usus besar sehingga dapat menyebabkan antara lain kelemahan otot-otot usus
2. Terapi Enema/Colon Hidrotherapy
Sistemnya adalah memasukan alat berbentuk spekulum atau rectal tube kecil ke dalam rectum antara 1 – 3 inchi. Suhu air disesuaikan dengan suhu tubuh dan tekanan dapat diatur. Air dialirkan melalui rectum ke dalam usus besar dengan tujuan membersihkan colon dengan cara menghancurkan dan melarutkan feses untuk memudahkan pengeluarannya , usus besar dengan bantuan manipulasi pemijatan dari abdomen selama proses untuk meningkatkan pengeluaran feses secara maksimum.
Efek terapeutik dari colon hidroterapi adalah meningkatkan tonus otot dari usus besar sehingga meningkatkan peristaltik dan absorbsi dari zat-zat makanan serta air di caecum dan colon ascendens.
Efek pembersihan dari colon hidroterapi mengurangi stagnasi dan pembentukan bakteri patologis dalam colon akibat proses fermentasi dan membantu membuat keseimbangan flora di dalam usus sehingga mengoptimalkan kesehatan. Proses pengisian dan pengosongan air diulang 4 kali selama sekitar 1 jam terapi.
Colon Hidro Terapi memiliki kontraindikasi, antara lain:
1. Uncontolled Hypertension
2. Congestive Heart Failure
3. Aneurysm
4. Severe Anemia
5. Gastrointestinal hemorrhage
6. Gastrointestinal perforation
7. Severe hemorrhoids
8. Renal Insufficiency
9. Cirrhosis
10. Carcinoma of the colon
11. Fissures dan Fistulas
12. Abdominal Hernia
13. Recent colon surgery ( Less than 3 months )
14. Pregnancy
3. Holistik Terapi.
Dari berbagai cara terapi usus yang paling aman dan tidak beresiko adalah terapi holistik dengan menggunakan bahan alamiah. Caranya:
* Bersyukurlah kepada Allah SWT dengan menghargai kebutuhan perut dengan tidak makan berlebihan dan lakukan BAB sesuai adabnya sperti: makan yang halal dan thoyib,menjaga kebersihan makanan, berdo’a seblm dan sesudah makan, Berdo’a sebelum dan sesudah BAB, Bersuci setelah BAB, dsb
* Pahami bahasa tubuh. Perut seringkali memberitahu masalahnya yang bisa ditangkap oleh tubuh. Misalkan, bila lapar berarti perut memberitahu saatnya untuk diisi. Tetapi saat makan berhentilah sebelum kenyang. Bila makan terlalu kenyang biasanya perut memberitahu tubuh dengan gejala ngantuk, panas di lambung atau pusing.
* Hindari stress
* Kunyah makanan dengan lembut (33x kunyahan), jangan makan sambil tidur, mengunyah makanan terlalu cepat, makan terllau banyak, dan makan dengan diselingi minum (makan minum makan lagi) yang bisa mengencerkan enzim pencernaan.
* Makan sesuai dengan food combing yang tepat. Untuk pagi sampai siang makanlah sayur sayuran dan buah buahan. Untuk siang dan malam makan makanan sayur,buah, nasi, lauk pauk dengan aturan kombinasi :
a. Buah dimakan tersendiri. Makan buah 30 menit sebelum makan yang lain atau 2 jam sesudah makan yang lainnya
b. Makan sayur hanya boleh dikombinasikan dengan protein dan lemak (lauk pauk) dan Karbohidrat/tepung (Nasi)
c. Jangan mengkombinasikan 2 makanan yang keras: protein dengan tepung. Karena bisa membuat keras feses dan memperberat kerja usus.
* Perbanyak puasa sunnah. Puasa diketahui merupakan sarana efektif untuk detoksifikasi usus.
* Melakukan program pembersihan usus (Colon Cleansing) dengan menggunkan herba pembersih usus sperti Ipoema reptans&Cinamomum inners yang dapat membersihkan tumpukan feses dan toksin-toksin dalam usus, menguatkan imunitas, menguatkan enzim pencernaan, anti microbial dan menjaga keseimbangan PH usus. Untuk produk HPA dapat menggunakan Pelawas dan Tuju Angin. Herba-herba ini sangat aman untuk terapi berbagai penyakit usus. Program ini dilaksanakan tiap bulan : 7 hari di bulan pertama, dan 3 hari di bulan-bulan selanjutnya.
* Menjaga keseimbangan jumlah bakteri baik dalam usus dengan mengkomsumsi suplemen penghasil bifido bacteri dan lactobacilus seperti Spirulina. Untuk Produk HPA dapat menggunakan Spirulina 2×2 setiap hari
* Menjaga Gerak Perstaltik usus dengan melakukan senam perut (sit up) rutin serta mengkonsumsi minyak ikan yang banyak mengandung Omega 3. Untuk produk HPA dapat mengkonsumsi Omega 3 Kapsul atau Omega 3 Sof Gel 2×2 setiap hari
* Beri penghangat perut dengan Botol yang diisi air hangat kemudian ditempelkan pada perut.
Olesi perut dengan minyak rami.untuk produk HPA bisa menggunakan Minyak But-But
* Memperbaiki kebiasaan dalam BAB. BAB dalam kakus jongkok, bukan kakus duduk, bisa membentu peristaltik usus. Demikian juga jangan menunda BAB karena bisa membuat usus kurang sensitif akan kebutuhan BAB. Hindari makan makanan pengacau perut (Jenis makanan pengacau perut lihat pada gangguan fungsi perut karena pola makan)
Referensi :
1. H.Ismail bin H Ahmad.: Sistem Usus&Pembentukan Toksid Pemusnah. Nota Kuliah Herba Penwar Al Wahida.
2. Alice M Sorroki, Pencernaan sebagai Kunci Kesehatan. BIP
3. Dr. Albert G.O Sumampouw: Colon Hidro Terapi,www.medikaholistik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar